E-Portal News | 2021 : selalu ProKes 3M - Memakai Masker - Mencuci Tangan - Menjaga Jarak | Positif : 2.527.203 Sembuh : 2.084.724 Meninggal : 66.464

Kamis, 01 November 2018

Titik Terang Pencarian Lion Air JT 610

Proses penyelaman yang dilalukan petugas guna menemukan black box dan badan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Rabu (31/10/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, menemui titik terang pada hari ketiga proses pencarian, Rabu (31/10/2018). 

Tim SAR gabungan berhasil memperoleh sinyal berupa bunyi "ping" yang diduga berasal dari black box  Lion Air JT 610. 

"Kami juga menemukan ping locator. Jadi di black box itu ada 'ping' yang bisa berbunyi. Kami berdua mendengarkan itu, tit tit tit, suara itu terdengar," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi, Rabu malam.

Sinyal tersebut ditemukan Kapal Riset Barunga Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 400 meter dari titik koordinat Lion Air JT 610 yang mengalami hilang kontak. 

Lokasi sinyal itu berada di koordinat S 05 48 48 .051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, ada dua bunyi sinyal yang terdengar.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi memberikan keterangan kepada wartawan di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (31/10/2018).

Bunyi "ping" yang satu disebut terdengar lebih kencang daripada bunyi "ping" lainnya. "Itu adalah bagian black box, mungkin yang satunya tertutup dengan pasir dan sebagainya. Tapi yang jelas suara itu ada, sifatnya semakin dekat semakin kencang," ujar Hadi. 

Hadi berharap, black box serta badan pesawat yang diduga masih berisi tubuh para penumpang dapat ditemukan di sekitar lokasi temuan sinyal black box.
Sebab, tim SAR gabungan mengaku telah menemukan serpihan pesawat hingga barang-barang milik penumpang ketika lokasi itu ditinjau lewat Remotely Operated Vehicle (ROV). "Majalah, baju, banyak tercecer di dasar laut. Saya yakin dengan kondisi seperti itu bodi pesawat ada di sekitar situ," ujarnya.

Fokus Penyelaman

Operasi pencarian pada Kamis (1/11/2018) ini akan difokuskan di titik penemuan sinyal black box. Syaugi mengatakan, ada sekitar 50 penyelam yang beroperasi di sana sejak Rabu siang. 

Ia menyebut, kendala yang dialami penyelam adalah arus bawah laut yang cukup deras. Solusinya, kapal-kapal yang mengikuti pencarian akan melego jangkar supaya dan menurunkan ROV.

"Setelah (kapal) diam, diturunkan ROV, setelah ROV melihat barang tersebut, penyelamnya turun, itu mekanismenya," ujar Syaugi.

Penyelam dari Polisi Air Mabes Polri lakukan penyelaman untuk mencari pesawat Lion Air JT 610, di perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).

Hadi menambahkan, tim SAR gabungan juga telah mendapat pinjaman crane yang bisa mengangkut beban hingga 100 ton dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM). Hadi berharap, crane itu bisa cepat datang agar badan pesawat bisa segera diangkat setelah ditemukan.

Sementara itu, data terakhir menunjukkan 53 kantong jenazah telah dibawa ke RS Polri hingga Rabu malam. Proses identifikasi di RS Polri mulai menunjukkan hasil. Satu korban Lion Air JT 610 berhasil diidentifikasi. "Kami sudah berhasil mengidentifikasi sesosok jenazah korban Lion Air JT 610. 

Korban adalah Jannatun Cintya Dewi, kelahiran Sidoarjo (Jawa Timur)," kata Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Brigjen Pol Hudi Suryanto.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Visitor Counter

Flag Counter

Support

Menemukan bug/error silakan klik
eMail