Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan impor Indonesia paling banyak berasal dari tiga negara, yaitu China sebesar 27,39% kemudian disusul Thailand dan Jepang di belakangnya.
"Posisi Juli 2018 dari Tiongkok adalah laptop, mainpower PC. Dari jepang ada truk, dari Thailand beras dan gula," kata dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
Menurutnya, struktur impor Indonesia masih didominasi bahan baku dan barang modal. Sisanya adalah barang konsumsi.
"Barang konsumsi share-nya 9,41%, nilai impornya US$ 1,72 miliar, month tomonth (MtM) naik 70,5% yang menyebabkan adalah beras, apel dari Tiongkok, kemudian daging dari India, dan beberapa jenis obat-obatan," ungkapnya.
Sementara untuk nilai impor bahan baku ada lonjakan 59,28%. Paling tinggi adalah kapas dari AS nilainya US$ 167 juta, kacang kedelai, kemudian beberapa bahan kimia, dan bahan kimia organik.
"Barang modalnya MtM naik 71,95%, yang menggerakkan PMTB atau investasi, ini karena ada beberapa mesin yang harus diimpor, portable receiver, ada beberapa jenis kendaraan seperti truk Komatsu, lalu beberapa ekskavator," katanya.
"Kumulatifnya, untuk total impor Januari-Juli 2018, itu meningkat 24,48% senilai US$ 107,32 miliar," jelasnya.
Sumber : detikcom
0 komentar:
Posting Komentar