E-Portal News | 2021 : selalu ProKes 3M - Memakai Masker - Mencuci Tangan - Menjaga Jarak | Positif : 2.527.203 Sembuh : 2.084.724 Meninggal : 66.464

Kamis, 17 Oktober 2019

Tanpa Tanda Tangan Presiden, UU KPK Tetap Berlaku Hari ini


EPORTALNEWS-JAKARTA, KOMPAS.com - Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hasil revisi mulai berlaku Kamis (17/10/2019) ini. Meski tanpa tanda tangan Presiden Joko Widodo, UU itu otomatis berlaku terhitung 30 hari setelah disahkan di paripurna DPR, 17 September lalu.

Ketentuan ini tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, tepatnya pada Pasal 73 ayat 1 dan ayat 2.

Pasal 73 ayat 1 menyatakan, "rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 disahkan oleh Presiden dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui bersama oleh DPR dan Presiden".

Lalu, Pasal 73 ayat 2 berbunyi, "dalam hal Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak ditandatangani oleh Presiden dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui bersama, Rancangan Undang-Undang tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib diundangkan".

Melemahkan KPK

UU KPK hasil revisi ini sendiri ramai-ramai ditolak aktivis antikorupsi lantaran dinilai disusun terburu-buru tanpa melibatkan masyarakat dan unsur pimpinan KPK. Isi UU KPK yang baru ini juga dinilai mengandung banyak pasal yang dapat melemahkan kerja lembaga antirasuah.

Misalnya, KPK yang berstatus lembaga negara serta pegawai KPK yang berstatus ASN dapat mengganggu independensi. Dibentuknya dewan pengawas dan penyadapan harus seizin dewan pengawas dinilai dapat mengganggu penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan KPK.
Selain itu, kewenangan KPK menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) dalam jangka waktu dua tahun juga dinilai bisa membuat KPK kesulitan menangani kasus besar dan kompleks. Total, pihak KPK menemukan 26 poin di dalam UU hasil revisi yang bisa melemahkan kerja KPK dalam pemberantasan korupsi.

Para pimpinan KPK, pegiat antikorupsi hingga mahasiswa pun menuntut Presiden Joko Widodo mencabut UU KPK hasil revisi lewat peraturan pemerintah pengganti undang-undang ( Perppu).

Bahkan, elemen mahasiswa beberapa kali turun ke jalan untuk menyampaikan tuntutannya. Bentrokan dengan aparat tak terhindarkan hingga memakan korban luka-luka dan korban jiwa.

Perppu Belum Terbit
Setelah aksi unjuk rasa besar-besaran menolak UU KPK hasil revisi itu, Presiden Jokowi menyatakan mempertimbangkan untuk menerbitkan Perppu. Namun sampai Rabu (16/9/2019) kemarin Perppu tidak kunjung terbit.

Pelaksana Tugas Menteri Hukum dan HAM Tjahjo Kumolo memastikan, tidak ada arahan Presiden untuk menerbitkan Perppu KPK. "Enggak ada (arahan menerbitkan Perppu). Tadi hanya bahas TPA (tim penilaian akhir)," kata Tjahjo usai menghadap Jokowi di Istana, Rabu. Rencana Presiden Jokowi untuk menerbitkan Perppu ini belakangan memang mendapatkan penolakan dari partai politik pendukungnya sendiri.

Diketahui, Perppu tetap harus membutuhkan persetujuan parpol yang duduk di fraksi DPR. PDI-P sebagai partai utama pengusung Jokowi sekaligus pemilik kursi terbanyak di parlemen sudah menyatakan menolak jika Presiden menerbitkan Perppu. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bahkan mengingatkan Presiden dapat dimakzulkan apabila nekat menerbitkan Perppu.

Pada Rabu kemarin misalnya, Jokowi hanya tersenyum dan terdiam ketika wartawan bertanya apakah ia jadi menerbitkan Perppu. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang berdiri di sebelah Jokowi justru pasang badan dan meminta wartawan untuk tak bertanya seputar topik Perppu KPK lantaran tak sesuai konteks acara.

Demonstrasi Situasi ini pun memaksa mahasiswa kembali turun ke jalan. Gema seruan demonstrasi berkumandang di media sosial. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) se Jabodetabek-Banten misalnya, menyerukan aksi #tuntaskanreformasi mendesak Perppu KPK. Mereka mengagdenakan turun ke jalan pada Kamis (17/10/2019) hari ini, berlokasi di Istana Negara, Jakarta.

Share:

Rangka Honda Genio Bisa Dipakai Motor Listrik



EPORTALNEWS-CIKARANG, KOMPAS.com - PT Astra Honda Motor (AHM) memperkenalkan jenis rangka baru untuk sepeda motor. Rangka yang kali pertama digunakan di model Genio ini dinamakan Enhandced Smart Arcitecture Frame (eSAF).

Perbedaan paling kentara di rangka ini adalah susunannya yang seperti sasis mobil, yaitu sasis monokok. Rangka eSAF minim sambungan, juga tak bulat seperti pipa tapi dari pelat yang ditekuk dan dipres.

Alhasil, motor menjadi lebih ringan dan lebih ringkas. Pada sisi pengguna, pengendalian motor menjadi lebih baik, ruang bagasi lebih luas, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Di samping berbagai kelebihan yang dimiliki, pihak AHM juga ternyata tak menutup kemungkinan bahwa rangka baru tersebut bisa digunakan untuk produk kendaraan listriknya.

"Kalau ditanya bisa atau tidak dipakai untuk motor listrik, pasti bisa. Rangka itu sifatnya universal, tinggal desainnya saja nanti yang disesuaikan seperti apa karena ada kebutuhan baterai dan kabel lainnya," kata GM Plant AHM Cikarang Dodi Sutriadi di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

Apalagi, lanjut Dodi, rangka lebih ringan daripada model sebelumnya. Sehingga efisiensi energi menjadi meningkat. Pada kesempatan sama, Technical Service Division AHM Endro Sutarno juga tak menampik hal tersebut dapat dilakukan. Hanya saja saat ini belum ada pembahasan lebih jauh terkait penggunakan eSAF.

"Pada dasarnya, jenis rangka apa saja bisa digunakan, apalagi eSAF punya banyak kelebihan. Tapi saat ini belum ada diskusi yang mengarah ke sana. Teknologi ini juga masih baru sekali," ujarnya.

Share:

3 Motor Terbaru dari Honda di GIIAS 2019



EPORTALNEWS-JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Astra Motor (AHM) mengklaim penjualan tiga motor premiumnya yakni, Honda Forza 250, Honda Super Cub C125, dan Honda Monkey hingga awal semester dua 2019 cukup baik.

Hanya saja, bagi para peminat yang melakukan pemesanan sekarang harus menunggu unit hingga pertengahan tahun depan. Saat ini, AHM sedang berupaya untuk menuntaskan pesanan yang diperoleh selama pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dahulu.

"Bagi konsumen yang sudah melakukan pemesanan, kira-kira akhir 2019 bisa sampai. Sedangkan yang baru melakukan pemesanan sekarang, unitnya akan tiba di kuartal kedua tahun depan atau Mei 2020," ujar General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin, Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Pengadaan unit Forza, Super Cub, maupun Monkey memang terbilang lambat. Dijelaskan, hal ini karena motor perlu diimpor langsung dari Thailand secara utuh (completely built up/CBU).

"Sementara untuk impor kendaraan bermotor, ada batas kuotanya. Itulah alasan mengapa inden motor tersebut cukup lama," katanya.

Pada kesempatan terpisah, General Manager Sales AHM Ignatius Didi Kwok mengklaim bahwa, pemesanan Honda Forza tiap bulannya saat ini berkisar diantara 50 sampai 55 unit. Sedangkan Super Cub dan Monkey, sekitar 25 - 30 unit per bulan.

"Cukup baik penerimaannya. Terkait pengiriman, secara bertahap akan kita lakukan. Saat ini belum ada perubahan kuota impor," katanya.


Share:

Rabu, 02 Oktober 2019

Marketplace

EPORTALNEWS-Jakarta - Siapa sih yang tidak mengenal marketplace online seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee

Berikut data persaiangan dari beberapa e-commerce besar yang beroperasi di Indonesia, di antaranya:
Tokopedia
Pengunjung web bulanan: 168 juta
Jumlah karyawan: 2215
Ranking di Playstore: 2
Rangking di AppStore: 3
Facebook: 6.028.100
Instagram: 1.028.890
Twitter: 182.280

Bukalapak
Pengunjung web bulanan: 116 juta
Jumlah karyawan: 2275
Ranking di Playstore: 4
Ranking di AppStore: 4
Facebook: 2.410.200
Instagram: 466.460
Twitter: 145.610

Shopee
Pengunjung web bulanan: 67 juta
Jumlah karyawan: 2.263
Ranking di Playstore: 1
Ranking di AppStore: 1
Facebook: 14.003.700
Instagram: 1.788.340
Twitter: 58.180

LAZADA
Pengunjung web bulanan: 58 juta
Jumlah karyawan: 2.024
Ranking di Playstore: 2
Ranking di AppStore: 3
Facebook: 27.940.900
Instagram: 945.490
Twitter: 362.400

Blibli.com
Pengunjung web bulanan: 43 juta
Jumlah karyawan: 1.120
Ranking di Playstore: 6
Ranking di Appstore: 7
Facebook: 8.101.900
Instagram: 449.840
Twitter: 482.280

JD.ID
Pengunjung web bulanan: 16 juta
Jumlah karyawan: 891
Ranking di Playstore: 5
Ranking di AppStore: 5
Facebook: 779.800
Instagram: 329.250
Twitter: 21.020

ZALORA
Pengunjung web bulanan: 5 juta
Jumlah karyawan: 442
Ranking di Playstore: 8
Ranking di AppStore: 6
Facebook: 7.676.600
Instagram: 314.100
Twitter: 67.100

SALESTOCK
Pengunjung web bulanan: 4 juta
Jumlah karyawan: 545
Ranking di Playstore: 7
Ranking di AppStore: 9
Facebook: 4.354.900
Instagram: 606.470
Twitter: 14.450

Elevenia
Pengunjung web bulanan: 3 juta
Jumlah karyawan: 302
Ranking di Playstore: 11
Ranking di AppStore: 14
Facebook: 1.191.300
Instagram: 121.230
Twitter: 121.430

ILOTTE
Pengunjung web bulanan: 3 juta
Jumlah karyawan: 121
Ranking di Playstore: 34
Ranking di AppStore: 13
Facebook: 54.900
Instagram: 50.590
Twitter: 1.520

Nah, jadi mau belanja dan buka toko dimana nih guys?
Share:

Polisi Tangkap Kreator 'Grup WA Anak STM'


EPORTALNEWS-Jakarta - Polisi menangkap kreator grup WhatsApp (WA) yang dinarasikan di media sosial sengaja dibentuk oknum polisi untuk mendiskreditkan anak STM. Pelaku saat ini masih diperiksa intensif.

"Kreator pembuat WAG STM/K bersatu sudah kami tangkap pukul 22.30 WIB tadi malam," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (2/10/2019).

Tangkapan layar diduga grup WhatsApp (WA) siswa STM terkait aksi demo itu viral di media sosial sejak beberapa hari lalu. Dilihat detikcom, Selasa (1/10) setidaknya ada 4 tangkapan layar sebuah grup siswa STM yang tersebar.

Di situ ada percakapan sejumlah orang terkait aksi demo ricuh. Nomor-nomor handphone yang terlibat percakapan di grup itu ikut terpampang.

Di percakapan tersebut terlihat sejumlah orang siswa STM mempertanyakan tidak adanya uang yang seharusnya mereka terima dari koordinator setelah mengikuti aksi demonstrasi.

"Ngambil duitnya di mana bgst? Katanya mau dibagiin sekarang," demikian salah satu tulisan chat di percakapan yang tersebar itu. Para siswa STM ini marah karena tidak mendapatkan uang usai aksi.

Tangkapan layar grup WA ini pun viral di medsos dan jadi bahasan netizen. Namun beberapa netizen menduga tangkapan layar grup WA yang tersebar itu diduga sengaja dibuat untuk memojokkan siswa STM yang ikut aksi.

Sejumlah netizen menggunakan aplikasi tambahan, salah satunya True Caller, memperlihatkan bahwa nomor hanphone yang ada di grup itu diduga anggota Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menanggapi hal ini. Dia menyebut, apa yang ada di media sosial sebagian besar anonim.

"Kita paham betul apa yang ada di media sosial itu boleh dikatakan sebagian besar adalah anonim. Narasi yang dibangun narasi propaganda," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (1/10).

"Tentunya dari Direktorat Cyber Bareskrim memprofiling. Saya juga belum melihat apakah ada narasi yang sifatnya profokatif, narasi yang sifatnya membuat kegaduhan sehingga masyarakat Indonesia ini gaduh. Seperti contohnya kasus yang ditangani Direktorat Cyber Bareskrim. Dugaan ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos, itu memuat gaduh," sambungnya.
Share:

Jelang Demo Buruh Depan DPR, Lalin Jl Gatsu arah Slipi Dialihkan


EPORTALNEWS-Jakarta - Demonstrasi buruh akan digelar di Jalan Jenderal Gatot Subroto depan Gedung DPR, Jakarta. Lalu lintas dialihkan ke arah Jalan Gerbang Pemuda.

Kendaraan dari arah Pancoran yang hendak menuju Slipi dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda. Pantauan di lokasi, Rabu (2/10/2019) pukul 08.45 WIB, arus lalu lintas ramai lancar.

Arus lalu lintas di tol dalam kota pada kedua arah terpantau lancar. Jalan Jenderal Gatot Subroto dari arah bawah Jalan Layang (Flyover) Ladokgi hingga Gedung DPR sudah kosong.

Terlihat plastik pembatas jalan sudah ditempatkan di bawah jembatan layang ini. Di depan Restoran Pulau Dua, beton pembatas jalan (MCB) juga dipasang, ada pula kawat berduri yang direntangkan.

Di sini terdapat mobil komando demonstran. Sekitar 10 orang dari massa serikat buruh berseragam hitam sudah hadir di lokasi.


Share:

MPR Gelar Paripurna Pembentukan Fraksi-Pemilihan Pimpinan Hari Ini


EPORTALNEWS-Jakarta - MPR menggelar sidang Paripurna hari ini. Sidang Paripurna hari ini terdiri dari dua sesi yakni sidang paripurna kedua dan sidang paripurna ketiga.

Sidang paripurna digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019). Berdasarkan jadwal yang diterima, sidang paripurna kedua digelar pada pukul 10.00 WIB, sementara sidang paripurna ketiga digelar pada pukul 19.00 WIB.

Sidang paripurna kedua beragendakan pengesahan jadwal sidang. Kemudian dilanjutkan dengan pembentukan fraksi-fraksi dan kelompok DPD.

Sementara, sidang ketiga beragendakan penyampaian bakal calon pimpinan MPR dari masing-masing fraksi fraksi dan kelompok DPD. Kemudian agenda dilanjutkan dengan pelantikan ketua dan wakil ketua MPR dan pembentukan badan-badan dan Komisi Kajian Ketenagakerjaan.

Sebelumnya, pimpinan MPR sementara bersama perwakilan partai politik dan DPD telah menggelar rapat konsultasi membahas jadwal paripurna MPR kemarin. Hasilnya, rapat paripurna menyepakati sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR akan digelar hari ini.

"Ya kita mencari cara untuk menyepakati jadwal yang sudah diberikan oleh Sekjen, di mana rapat paripurna akan dilaksanakan besok pukul 10.00 WIB. Kalau memang tidak ada kendala yang terlalu force majeure sifatnya seharusnya tetap besok pagi," kata Wakil Ketua MPR Sementara, Hillary Brigitta Lasut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).

Seperti diketahui, kemarin DPR dan DPD telah melantik anggota legislatifnya yang baru. Pelantikan digelar dalam sidang paripurna pertama.
Share:

Translate

Visitor Counter

Flag Counter

Support

Menemukan bug/error silakan klik
eMail