E-Portal News | 2021 : selalu ProKes 3M - Memakai Masker - Mencuci Tangan - Menjaga Jarak | Positif : 2.527.203 Sembuh : 2.084.724 Meninggal : 66.464

Rabu, 26 Desember 2018

Kasus Mafia Bola, Sesmenpora Ditanya Penyidik Soal 2 Laga Sepak Bola

Kasus Mafia Bola, Sesmenpora Ditanya Penyidik Soal 2 Laga Sepak Bola

ePortalNews - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto dicecar 25 pertanyaan oleh penyidik terkait masalah pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola. Gatot menyatakan penyidik melontarkan pertanyaan khusus mengenai dua pertandingan sepakbola di tanah air.


"Alhamdulillah tadi saya sudah memenuhi panggilan dari Bareskrim, khususnya karena di Bareskrim kan ada tim atau satgas yang ditugaskan dan baru saja dibentuk untuk menuntaskan masalah pengaturan skor yang selama ini sangat mengganggu, meresahkan sehingga mengakibatkan di antaranya prestasi sepakbola Indonesia itu jarang membaik," kata Gatot di kantor Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri, gedung Ombudsman, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018).

Gatot menceritakan dirinya diperiksa selama tiga jam, mulai dari pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB dan pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Usai diperiksa, Gatot juga menuturkan sempat berbicara dengan penyidik tentang masalah pengaturan skor berdasarkan pandangannya.


"Kemudian materinya mulai dari yang sifatnya umum tentang tupoksinya Sesmen, lalu kedua adalah kaitannya bergulirnya sebuah kompetisi, kemudian kaitannya juga dengan BOPI, kemudian yang terakhir bagaimana komitmen Kemenpora tentang masalah penuntasan pengaturan skor ini," jelas Gatot.

"Kami sampaikan bahwa Kemenpora bersama Satgas Bareskrim ini, fully, sepenuhnya mendukung agar masalah ini tuntas," imbuh dia.

Gatot menjelaskan ada beberapa dokumen yang dia bawa saat diperiksa pagi tadi. Dokumen tersebut terkait peraturan perundang-undangan dan dokumen yang dapat dijadikan referensi penyidik dalam menyelidiki mafia pengaturan skor. Ada berkas, tambah Gatot, yang berisi hasil pemeriksaan pihaknya terhadap salah satu runner.

"Berkasnya peraturan perundang-undangan sama tentang referensi umum. Kami sampaikan juga pada tanggal tertentu di 2015, pada saat tim 9 masih bekerja, kami telah memanggil seorang runner yang kami asumsikan bisa jadi whistleblower. Tapi faktanya yang bersangkutan tidak menjadi whistleblower. Ini kami serahkan satu copy-nya kepada penyidik," tutur Gatot.


Gatot menyampaikan ada dua di antara 25 pertanyaan penyidik, yang menjurus pada dua pertandingan sepabola. Penyidik menanyakan kepada Gatot, apakah mengetahui bagaimana jalannya pertandingan tersebut. Gatot pun menjawab tidak tahu.

"Dua pertanyaan yang terkait dengan 'apakah saudara mengetahui ada suatu pertandingan yang berlangsung pada tanggal x, antara kesebelasan ini dan kesebelasan ini. Dan tanggal y, ini melawan ini'. Saya katakan kami tidak memonitor secara khusus karena yang sifatnya teknis itu di luar kewenangan kami (Kemenpora)," ucap Gatot.

Gatot kemudian mengaku telah memberitahu penyidik tentang adanya seorang runner yang mau menemui dirinya terkait soal pengaturan skor. "Sempat disampaikan tapi tidak diformatkan dalam bentun BAP-nya. Itu saya sampaikan ke penyidik," ujar Gatot. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Visitor Counter

Flag Counter

Support

Menemukan bug/error silakan klik
eMail