Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu sudah mencoba motor listrik Gesits. Setelah mencobanya, Jokowi menyebut mendukung motor listrik tersebut.
Pemerintah sendiri melalui roadmap yang dibuat menargetkan produksi 2,1 juta unit motor listrik dan 1.000 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) sampai tahun 2025 nanti. Soal motor listrik, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyebut mendukung pemerintah dalam proyek motor listrik.
"Yamaha itu besar di motor listrik. E-Vino salah satunya," kata Presiden Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM), Minoru Morimoto.
Baca juga : Tanggapan Pak Jokowi Tentang Gesits
Namun, kata Morimoto, saat ini tantangannya ada pada baterai. Untuk mendukung performa yang setara motor konvensional maka dibutuhkan baterai yang besar.
"Untuk motor listrik, kalau mau berlari 60 km/jam dengan jangkauan lebih dari 100 km, maka dibutuhkan baterai yang besar. Taruh di mana? Berat juga," sebutnya.
Menurutnya, pengujian baterai juga harus dilakukan sampai benar-benar siap dipakai. Kalau tidak, baterai bisa menjadi bom.
"Membuat baterai itu tidak mudah. Kita harus taruh di air, tes di temperatur tinggi, kita pukul-pukul, apakah oke? Karena baterai bisa jadi bom. Untuk membuat baterai bagus Yamaha melakukan tes," katanya. (Detikcom)
0 komentar:
Posting Komentar