Jakarta - Jalan Tol Trans Jawa menjadi salah satu proyek infrastruktur yang terus dikebut penyelesaiannya. Sekitar delapan ruas tol dengan panjang tambahan total mencapai 649 kilometer (km) ditargetkan bisa beroperasi hingga tahun 2019 nanti. Tol Trans Jawa akan menghubungkan Merak sampai Surabaya dengan jalan tol tanpa putus.
Ruas-ruas tersebut di antaranya Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Mojokerto-Jombang-Kertosono, Mojokerto-Surabaya, Gempol-Pasuruan, dan Pasuruan-Probolinggo.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang diterima detikFinance, seperti dikutip Rabu (5/7/2017), hingga akhir Juni 2017, ruas-ruas yang dibangun terus mengalami progres sejak dimulai konstruksi hingga saat ini. Sejumlah seksi dari beberapa ruas juga telah beroperasi. Seperti Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang telah beroperasi pada Juni 2015.
Untuk ruas Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km, dengan masa pelaksanaan konstruksi dari 2015-2017, progres tanah secara keseluruhan saat ini telah mencapai 99,41% dengan konstruksi 65,66% (Seksi I dan II sudah beroperasi). Seksi III dan IV yang menyambungkan Brebes Timur hingga Pemalang ditarget bisa segera beroperasi tahun ini.
Di ruas Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km (masa konstruksi 2016-2018), progres tanahnya saat ini telah mencapai 92,07%. Namun konstruksinya masih sekitar 19,42%. Dua seksi dari ruas ini ditarget bisa beroperasi penuh pada tahun 2018.
Ruas Batang-Semarang sepanjang 75 km (masa konstruksi 2016-2018), progres tanahnya saat ini sebesar 76,34% dengan konstruksi mencapai 24,95%. Ruas ini telah digunakan secara fungsional saat mudik Lebaran kemarin dan ditarget bisa beroperasi secara penuh pada 2018.
Pada ruas Semarang-Solo sepanjang 72,64 km, progres tanahnya saat ini telah mencapai 98,25% dengan konstruksi 57,72%. Dua seksi dari ruas yang telah dibangun sejak 2019 ini telah beroperasi, sedangkan seksi III yang menyambungkan Bawen dan Salatiga akan beroperasi tahun ini. Sementara sisa seksi dari ruas ini diharapkan beroperasi tahun depan.
Menuju ke arah Timur ada ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,1 km yang telah dibangun sejak 2010. Progres tanah saat ini telah mencapai 99,7% dengan konstruksi 74,49%. Ruas yang porsi pembangunannya dibagi dua oleh pemerintah dan swasta ini diharapkan bisa beroperasi tahun ini.
Selanjutnya ruas Ngawi-Kertosono yang dibangun sejak 2015 sepanjang 87,02 km, pembebasan lahan telah mencapai 97,96% dengan progres konstruksi 41,47%. Sebagian seksi dari ruas ini ditarget bisa operasional pada tahun ini dan secara penuh pada tahun depan.
Jalan Tol di Jawa Timur menunjukkan progres pembebasan lahan lebih baik dengan rata-rata telah mencapai 100%. Pada ruas Tol Mojokerto-Jombang-Kertosono sepanjang 40,5 km, konstruksi saat ini telah mencapai 90,88% (seksi I dan III telah beroperasi). Jalan tol yang dibangun sejak 2013 ini ditarget bisa beroperasi tahun ini.
Ruas Tol Mojokerto-Surabaya sepanjang 36,47 km telah bebas 100% tanahnya. Tol yang dibangun sejak 2010 ini telah mengoperasikan seksi IA dan seksi IV. Dengan progres konstruksi 86,76%, Jalan bebas hambatan menuju ke Surabaya ini ditarget beroperasi pada September tahun ini.
Sisa ruas lainnya di Jawa Timur, yakni Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 km dan Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,3 km. Kedua jalan Tol yang dibangun sejak 2015 dan 2016 ini ditarget bisa beroperasi penuh pada 2019. Adapun saat ini Gempol-Pasuruan progres tanahnya mencapai 76,47% dengan konstruksi 45,4%, sedangkan Pasuruan-Probolinggo progres tanahnya telah mencapai 96,85%, dengan konstruksi baru 9,22%. (detik)
0 komentar:
Posting Komentar