E-Portal News | 2021 : selalu ProKes 3M - Memakai Masker - Mencuci Tangan - Menjaga Jarak | Positif : 2.527.203 Sembuh : 2.084.724 Meninggal : 66.464

Jumat, 09 Juni 2017

Kapan Waktu Paling Banyak Dipilih Masyarakat buat Mudik?




Jakarta - Sebagian besar masyarakat memilih untuk mudik ke kampung halaman pada H-3 sebelum Idul Fitri atau Lebaran. Ini diketahui dari hasil survei Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI ) yang meluncurkan jajak pendapat tentang tradisi mudik bagi warga Jabodetabek saat jelang Idul Fitri.

Jajak pendapat menyasar pengguna internet di Jabodetabek yang berencana mudik untuk menyambut lebaran tahun ini. Jajak pendapat yang dilakukan online pada 24 Mei 2017 hingga 6 Juni 2017 diikuti 300 responden usia minimal 17 tahun saat jajak pendapat berlangsung.

Founder KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan bahwa jajak pendapat tentang mudik rutin dilakukan sejak 2016. "Jajak pendapat ini kami lakukan dengan tujuan agar para pemudik dapat mengetahui waktu dan tujuan mudik pemudik lainnya, sehingga pemudik dapat merencanakan mudik dengan lebih baik," kata Hendri dalam keterangannya, Kamis (8/6/2017).

Waktu yang ditetapkan pemudik untuk memulai perjalanan cukup beragam. H-3 sebelum Idul Fitri dipilih 30,67 persen peserta jajak pendapat untuk memulai perjalanan. Ada 13 persen yang memilih H-7, kemudian 12,67 persen memilih H-5.

Mudik H-1 dipilih 11,67 persen responden, 9,33 persen memilih H+1, responden yang memilih H+3 sebanyak 7,33 persen. Responden yang memilih mudik pada hari Lebaran sebesar 6 persen, sementara sisanya cukup beragam dalam memilih waktu mudik.

Pilihan waktu mudik tahun ini sedikit bergeser dibanding tahun 2016 lalu. Berdasarkan survei KedaiKOPI tahun lalu, pemudik banyak memilih H-7 (32,3 persen) dan baru H-3 (28,6 persen) sebagai waktu mudik. Catatan, tahun 2016, survei melibatkan 400 responden dengan metode tatap muka.

Jawa Tengah menjadi destinasi favorit pemudik. Ada 40 persen responden yang memilih Jawa Tengah. "Tujuan Solo, Tegal, Purwokerto, Klaten, Purworejo dan Semarang merupakan daerah tujuan sebagian besar pemudik yang menuju Jawa Tengah," kata Hendri.

Setelah Jawa Tengah, Jawa Barat menjadi tujuan terbanyak kedua sebesar 27,33 persen. Bandung, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, Indramayu dan Sumedang menjadi tujuan pemudik tahun ini.

Daerah lain yang juga merupakan tujuan favorit pemudik adalah Jawa Timur (9,33 persen), Yogyakarta (7,33 persen), Lampung (3,67 persen), Sumatera Barat (3 persen) dan sisanya memilih daerah lain.

Mobil pribadi paling banyak dipilih oleh pemudik sebagai moda transportasi menuju daerah tujuan (36,33 persen). Moda transportasi lainnya yang dipilih pemudik adalah Kereta Api (19,67 persen), bis eksekutif (10 persen), pesawat (9,67), motor (8 persen), bis ekonomi (7,67 persen), mobil sewaan (5,33 persen), kapal laut (1,33 persen) dan sisanya memilih moda lainnya.

Pilihan penggunaan mobil pribadi sebagai moda transportasi masih sama dengan survei KedaiKOPI 2016, mobil pribadi digunakan oleh 27,9 persen responden dan pesawat 19 persen.

Ada 92 persen pemudik yang menyatakan akan menggunakan moda transportasi yang sama saat keberangkatan, 7,67 persen menyatakan tidak menggunakan moda transportasi yang sama dan sisanya belum memutuskan.

Peserta jajak pendapat menyatakan akan kembali ke daerah asal (arus balik) pada H+5 setelah Lebaran 29,33 persen, sementara 21,33 persen memilih kembali pada H+3. Namun yang juga menarik adalah ada 28,33 persen responden yang menyatakan akan kembali pada H-1 sebelum cuti berakhir.

Jajak pendapat ini diikuti peserta dengan latar belakang profesi yang berbeda. Mulai dari karyawan swasta, PNS hingga buruh.

"Belajar dari kejadian tahun lalu saat terjadi penumpukan kendaraan di pintu keluar tol yang dikenal dengan kejadian Brexit, tahun ini sebaiknya pemudik mengatur dengan baik perjalanan mudik terutama keputusan tentang waktu keberangkatan dan pilihan moda transportasi," tambah Hendri. (liputan6)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Visitor Counter

Flag Counter

Support

Menemukan bug/error silakan klik
eMail